Sebelum merilis resmi, Redmi Note 7 versi black market (BM) banyak ditawarkan di sejumlah e-commerce Indonesia. Lantas bagaimana Xiaomi meny...
Sebelum merilis resmi, Redmi Note 7 versi black market (BM) banyak ditawarkan di sejumlah e-commerce Indonesia. Lantas bagaimana Xiaomi menyikapinya?
Untuk diketahui, Redmi Note 7 diluncurkan kali pertama di China pada bulan Januari. Artinya, jeda dua bulan sampai akhirnya kini rilis di Indonesia.
Dari pantauan detikINET di sejumlah market place dalam negeri, Redmi Note 7 versi BM sudah banyak beredar. Harga yang ditawarkan para penjual beda Rp 500 ribu sampai Rp 1 jutaan dari banderol di negara asalnya.
Country Head Xiaomi Indonesia Steven Shi juga mengetahui hal itu. Menurut dia, banyaknya Redmi Note 7 black market lantaran banyak Mi Fans yang tidak sabar menunggu kehadiran ponsel ini. Tapi ia menegaskan pihaknya sama sekali tak mentolerir ponsel BM.
"Karena tidak sabar, konsumen mau membayar mahal. Tapi kita tidak perlu membayar lebih untuk produk black market," tegas Steven.
Dalam usaha menghalau eksistensi ponsel BM, Xiaomi pun langsung gerak cepat lewat Redmi Note 7 yang dibawa ke Indonesia dengan harga lebih murah dari China.
Redmi Note 7 resmi versi RAM 3 GB/ROM 32 GB dilepas Rp 1,999 juta. Sementara versi RAM 4 GB/ROM 64 GB dijual Rp 2,599 juta,.
"Dengan harga yang lebih murah, kami sangat mendorong orang-orang beli resmi ketimbang black market. Selain lebih murah, banyak benefitnya," kata pria berkacamata itu.
Benefit yang ditawarkan salah satunya garansi. Bila rata-rata garansi produk smartphone selama 12 bulan, pembeli Redmi Note 7 resmi diberikan jaminan 18 bulan.
"Kami pun berusaha mengedukasi pengguna apa keuntungan membeli barang resmi," pungkas Steven.
Kuliah Beasisa...?? Klik Disini
Gambar : Kompas.com
Sumber : Detik.com
Tidak ada komentar